Menurut para ahli ma’rifat, bahwasanya asal mula timbulnya kemaksiatan yang
dilakukan seseorang itu adalah karena mereka itu berpaling dari Allah dan
menurutkan kehendak hawa nafsu. Padahal sebenarnya kalu manusia itu mau
berfikir dengan hati dan akal yang sehat niscaya dia akan tahu bahwa nafsu yang
tidak terkendali selalu akan menyeret manusia ke dalam jurang kehancuran,
kebinasaan dan juga kehinaan.
Namun demikian, tidaklah bijak kalau nafsu itu kita lenyapkan begitu saja. Karena
pada dasarnya, nafsu itulah yang mendorong manusia ke arah kemajuan. Dan dalam
hal ini nafsu tersebut terbagi menjadi dua macam, yakni :
1. Nafsu
Ammaaroh, yaitu nafsu yang cenderung untuk berbuat keburukan dan kejahatan. Perhatikan
firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Yusuf ayat 53, yang artinya:”dan aku tidak membebaskan diriku (dari
kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,
kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”
2.
Nafsu
Mutmainnah, yaitu nafsu yang tenang dan dapat dikendalikan, sehingga tidak
mempunyai kecenderungan untuk berbuat kejahatan atau kemaksiatan. Perhatikan firman
Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Fajr ayat 27-28, yang artinya: “Wahai jiwa yang tenang lagi diridhoi-Nya. Maka
masuklah ke dalam jamaah hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku”.
Adapun nafsu Ammaaroh itu masih dibagi lagi menjadi enam macam, yakni:
1. Syahwat, yang harus diatasi dengan jalan
mengerjakan amalan-amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah
2. Amarah, yang harus diatasi dengan sifat
sabar.
3. Thama’, yang harus diatasi dengan sifat
qona’ah
4. Takabbur atau sombong, yang harus diatasi
dengan sifat tawadhu’
5. Riya’, yang harus diatasi dengan sifat
ikhlas.
6. Dengki, yang harus diatasi dengan sifat
pasrah dalam menerima apa yang sudah menjadi bagiannya.
Keenam sifat buruk yang menjadi cabang dari sifat nafsu amaroh tadi
haruslah diperangi dan diatasi dengan cara menanamkan sifat-sifat baik
sebagaimana yang tersebut diatas yang sebenarnya merupakan cabang dari nafsu
muthmainnah.
Rating: 5