Friday, 28 December 2012

Asal Mula Kemaksiatan dan Ketaatan

Menurut para ahli ma’rifat, bahwasanya asal mula timbulnya kemaksiatan yang dilakukan seseorang itu adalah karena mereka itu berpaling dari Allah dan menurutkan kehendak hawa nafsu. Padahal sebenarnya kalu manusia itu mau berfikir dengan hati dan akal yang sehat niscaya dia akan tahu bahwa nafsu yang tidak terkendali selalu akan menyeret manusia ke dalam jurang kehancuran, kebinasaan dan juga kehinaan.

Namun demikian, tidaklah bijak kalau nafsu itu kita lenyapkan begitu saja. Karena pada dasarnya, nafsu itulah yang mendorong manusia ke arah kemajuan. Dan dalam hal ini nafsu tersebut terbagi menjadi dua macam, yakni :
1.     Nafsu Ammaaroh, yaitu nafsu yang cenderung untuk berbuat keburukan dan kejahatan. Perhatikan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Yusuf ayat 53, yang artinya:”dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
2.   Nafsu Mutmainnah, yaitu nafsu yang tenang dan dapat dikendalikan, sehingga tidak mempunyai kecenderungan untuk berbuat kejahatan atau kemaksiatan. Perhatikan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Fajr ayat 27-28, yang artinya: “Wahai jiwa yang tenang lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku”.

Adapun nafsu Ammaaroh itu masih dibagi lagi menjadi enam macam, yakni:
1.    Syahwat, yang harus diatasi dengan jalan mengerjakan amalan-amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah
2.       Amarah, yang harus diatasi dengan sifat sabar.
3.       Thama’, yang harus diatasi dengan sifat qona’ah
4.       Takabbur atau sombong, yang harus diatasi dengan sifat tawadhu’
5.       Riya’, yang harus diatasi dengan sifat ikhlas.
6.       Dengki, yang harus diatasi dengan sifat pasrah dalam menerima apa yang sudah menjadi bagiannya.

Keenam sifat buruk yang menjadi cabang dari sifat nafsu amaroh tadi haruslah diperangi dan diatasi dengan cara menanamkan sifat-sifat baik sebagaimana yang tersebut diatas yang sebenarnya merupakan cabang dari nafsu muthmainnah.

Rating: 5