Saturday, 15 December 2012

Penglihatan Mata Hati Yang Buta

Allah yang Maha Kaya dan Maha Memiliki segalanya tidaklah pernah lupa memperhatikan kebutuhan hidup atau rizki makhluq-makhluq-Nya. Sehingga tidak ada alasan sedikitpun bagi manusia untuk takut atau khawatir tidak mendapatkan rizki atau bahkan takut mati kelaparan. Selagi manusia mau berusaha, Allah akan memberikan rizki untuknya.

Perhatikan firman Allah dalam Surat Al-Ankabut ayat 60 yang artinya :  
"Dan beberapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rizqinya sendiri. Allahlah yang memberikan rizki kepadanya dan kepadamu, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui"

Adapun dalam hal mencari rizqi, Allah telah memberikan batasan-batasan. Diantaranya lihat Surat Al-Qoshosh ayat 77 : 
"Dan carilah apa yang sudah dianugrahkan kepadamu (kebahagiaan) akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagian dari (kenikmatanmu) di dunia"

Jadi dengan demikian, dalam mencari bekal untuk kehidupan akhirat tidak boleh melupakan kepentingan dunia. Begitu juga sebaliknya karena mencari bekal (rizqi) untuk kepentingan dunia adalah merupakan suatu ibadah juga, tentu saja hal ini juga tergantung kepada niatnya.

Perhatikan firman Allah dalam Surat Adz Zaariyat ayat 56 yang artinya : 
"dan tidak Aku jadikan Jin dan Manusia itu kecuali supaya beribadah kepada-Ku"

Lebih tegas lagi Allah juga berfirman dalam Surat Thoha ayat 132 : 
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu supaya mengerjakan sholat, dan sabarlah dalam melaksanakannya. Kami (Allah) tidak menuntut kamu supaya mencari rizqi. Kami (Allah) yang menjamin rizqimu, dan akibat (kemenangan) yang terakhir bagi orang yang bertaqwa".

Dengan jaminan-jaminan yang telah dijanjikan oleh Allah tersebut kiranya manusia sudah tidak perlu cemas lagi, karena janji Allah itu pasti benar adanya

dikutip dari buku Hakekat Ma'rifat, Hal. 19-21
Penerbit Bintang Usaha Jaya, Surabaya

Rating: 5